BKPRS Gorontalo Paparkan Strategi Pengendalian Inflasi

Republikpos.com, Makassar – BKPRS melaksanakan pertemuan regional membahas tentang Strategi Pengendalian Inflasi di Sulawesi berlokasi di Hotel Aryaduta, Makassar, Kamis (29/9/2022).
Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey selaku Ketua BKPRS yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal BKPRS Prof.Dr.Aminuddin Ilmar., SH., MH bahwa masalah pengendalian inflasi perlu dilakukan oleh semua komponen bangsa.
Untuk itu BKPRS mengambil peran melalui forum diskusi yang menghadirkan Bank Indonesia, Kementerian dalam negeri dan Bappenas yang nantinya diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi.
“Mengingat pemerintah daerah membutuhkan masukan agar dapat mengantisipasi inflasi dengan baik,” katanya.
Kegiatan menghadirkan presenter yaitu Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Rudy Bambang Wijanarko, Dr.Sumule Tumbo,SE.MM, Direktur Fasilitasi Dana Perimbangan dan Pinjaman Daerah Dirjen Bina Keuangan Dearah Kemendagri, Tari Lestari Koordinator Pembiayaan dan Analisis Monoter Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas.

BKPRS Gorontalo gelar pertemuan regional strategi pengendalian inflasi di Sulawesi.
Beberapa poin penting yang disampaikan oleh Sumule Tumbo pada pertemuan tersebut adalah bahwa pemerintah perlu bekerjasama dan bersinergi antar daerah dalam menangani dampak inflasi.
Mengoptimalkan belanja daerah, perputaran ekonomi tetap berjalan, mereschedule kegiatan berdasarkan skala prioitas sehingga pemerintah daerah berwenang mengambil tindakan tertentu yang menyangkut kebutuhan masyarakat.
“Selain itu menjaga ketersediaan pangan strategis juga perlu menjadi perhatian tiap daerah,” imbuh Tari Lestari dari Bappenas.
Sementara, Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Gorontalo, Sultan Kalupe menyampaikan bahwa beberapa strategi menghadapi inflasi yang telah diterapkan oleh Pemprov Gorontalo.
Diantaranya adalah membangun kerjasama antar daerah yang berdekatan, sebagai contoh pengiriman cabe rawit dari Gorontalo ke Manado dan Ternate.
Disisi lain Pemprov Gorontalo juga mendatangkan cabe rawit dari Sulawesi Tengah serta pengelolaan ikan segar bersama Sulawesi Utara, Maluku dan Papua.
“Perputaran komoditi ini diharapkan dapat meningkatkan daya jual beli masyarakat,” katanya.
Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Perwakilan Bank Indonesia regional Sulawesi, Bappeda regional Sulawesi, Tim Pengadali Inflasi Daerah se regional Sulawesi, Badan Pusat Statistik se Regional Sulawesi serta dari unsur akademis perguruan Tinggi di Makassar.
